Sunday, August 12, 2007

Kenapa kupu-kupu terbang..?


Hari ini kecanduaan lamaku kambuh. Dua hari lalu yuni, temanku menyewa CD. Kita nonton bareng. Hari ini aku kembali menyewa CD. Ditemani Yuni aku pergi ke tempat persewaan. Selnajutnya ada 3 CD yang menarik minat kami. Satu-persatu kami menikmati penjelajahan menonton film.

In the time of the butterfly(kalau ingatanku cukup kuat..) begitu salah satu judul film yang kami nikmati. Salma hayek ku kenali memerankan Minerva miraball. Satu dari empat putri keluarga Miraball. Miraball sendiri seorang yang cukup terpandang di desanya. Mereka juga memiliki peternakan. Sebagaimana umumnya kelurga-keluarga di amerika latin. Status keluarga ini pula yang memberi kesempatan putri-putri miraball untuk menikmati bangku pendidikan.

Semasa di bangku sekolah, Minerva adalah murid yang cerdas. Dia juga memiliki kemampuan akting yang bagus. Sehingga pada salah satu pementasan dia didaulat menjadi pemeran.

Sebuah kebanggaan baginya ketika orang nomor satu ikut menghadiri pesta perpisahan itu. Ada insiden yang mengagetkan Minerva, temannya telah sengaja mengganti busur panahnya dengan busur asli. Dan pada saat adegan, dia mengarahkan busur itu ke jantung sang jenderal. Secara instingtif Minerva mengalihkan arah busur itu dan mengahiri pementasan.

Saat berikutnya dia sudah melupakan insiden itu.sampi dia lulus sekolah lanjutan dan keinginannya untuk maju membuat dia bermimpi mengikuti kuliah hukum. Padahal jelas menjadi aturan negara tersebut bahwa perempuan tidak diperbolehkan mengikuti kelas hukum. Pada saat yang sama dia berkenalan dengan seorang pemuda gagah yang terus mengajaknya berdiskusi tentang hal-hal yang ada disekitarnya. Dari hal-hal sederhana kemudian dia mulai mengenal adanya ketidak beresan atas kondisi ekonomi yang terjadi pada lingkungannya, para tetangganya, dan saudara-saudara senegaranya.

Ayahnya sempat memperingatkan bahwa ide-ide yang dibawa kekasihnya itu mengancam stabilitas negara dan dilarang oleh pemerintah. Dia bersikeras bahwa tidak ada yang bahaya dengan ide-ide yang baru dikenalnya ini. Bahwa menurutnya hanya berbicara mengenai apa yang seharusnya memang didapatkan oleh peternak dan para buruh. Sampai kemudian dia terlibat dalam usaha melarikan sang kekasih ke perbatasan negara. Dan di situlah dia menemukan pintu menuju dunia yang berbeda. Dunia yang sangat menggodanya selama ini. Menggeluti usaha-usaha memperoleh apa yang sebenarnya harus didapatkan oleh para peternak dan buruh. Namun di situ pula dia terpisah dengan sang kekasih. Dia mendapat nama baru ”KUPU_KUPU”

Minerva melihat tidak ada alasan untuknya bersedih diri. Malah semakin menguatkan tekadnya untuk belajar hukum. Dan dengan keberaniaannya, dia tunjukkan bahwa dalam tubuh perempuannya dia punya keteguhan hati dan harga diri.

Dia mendapat hak istimewa atas perintah jenderal untuk menikmati pendidikan hukum. Dia menjadi satu-satunya murid perempuan. Kesempatan itu tidak dia sia-siakan. Minerva semakin jauh menggeluti dunia barunya. Dia terlibat diskusi langsung dengan para buruh. Dia menyebarkan poster-poster yang menggugah kesadaran para buruh atas apa yang membelenggunya. Tindakan ini diambil bukan tanpa resiko. Ayahnya harus mengalami penahanan atas tuduhan pergerakan politik melawan pemerintah. Kesempatan kuliahnya hampir dicabut. Dan semuanya semakin mengobarkan semangatnya untuk merubah ketidakberesan di negaranya.

Dalam perjuangannya dia menemukan partner yang baik. Jadi patrner sekaligus guru dan teman jika dibutuhkan. Dialah yang kemudian menjadi suami. Mengisi sisi manusiawinya dengan kehadiran dua orang gadis cilik dalam kesehariannya. Dan tetap bersemangat dengan dunianya.

Minerva akhirnya mengalami masa bahwa perjuangannya dianggap sebagai bahaya. Tidak lagi dipandang sebagai perpanjangan tangan suaminya-laki-laki-. Bahwa kehadiran seorang ”KUPU_KUPU” telah merongrong kemapanan pemrintahan yang lalim.

Bersama adik kandungnya, dia menjalani hukuman tanpa definisi kesalahan yang jelas. Sementara suaminya ditahan dan disiksa di ruang lain. Dirinya mengalami teros psikologi yang menggerogoti keteguhan hati dan kebesaran jiwa. Pada saat kepercayaan dirinya kritis, lambaian tanda ”KUPU-KUPU” dari luar tahanan kembali mengisi ruang-ruang kosong semangat dan kegigihannya.

Dengan intervensi internasional. Minerva dapa t dibebaskan dari penjara. Digunkannya kesempatan ini untuk mengajak gereja, institusi yang masih sangat disegani oleh masyarakat untuk memahami apa yang menimpa negara ini. Walau dunia internasional sudah terbuka. Tapi kelaliman pemerintahan tidak membiarkannya. Dalam sebuah usaha membunuh gerakan rakyat. Miraball bersaudara telah dihabisi dengan tidak manusiawi. Dan ”KUPU-KUPU” tidak terhenti. Akan terus bermunculan mengepakkan sayap menggalang kesadaran massa memperoleh hak yang sudah dirampas...

No comments yet