Friday, July 13, 2007

Nggak Tahu Aku Siapa Kamu?


”Nur .." Begitu kamu menyebutkan namamu ketika pertama kali aku bertemu. Kamu orang yang sangat suka bercerita. Kamu bisa berbicara dalam bahasa Inggris cukup lancar. Banyak cerita-ceritamu yang kau ujarkan dalam bahasa Inggris. Sehingga aku kewalahan memahamimu. Karena aku hanya bisa sedikit-sedikit. Kebetulan majikan dan para pembeli di restoran tempatku bekerja di Malaysia sering berbicara dengan bahasa Inggris.

Dari ceritamu kamu mengaku telah menikah dengan orang Melayu. Tapi ketika hamil suamimu marah-marah dan memaksamu untuk menggugurkan kandunganmu. Kamu terus bercerita tentang banyak hal. Terkadang satu dan lain tidak jelas urutan waktunya.

Dari ceritamu juga, aku dengar kamu pernah ke Singapura. Empat bulan di sana. Kamu membandingkan Malaysia yang kotor dan Singapura yang bersih dan rapi. Kamu juga mengeluhkan palayanan publik Malaysia yang rendah.

Terkadang aku berpikir, dengan kemampuan analisa dan bahasa yang kamu miliki, aku jadi heran dan ragu atas apa yang terjadi padamu.

Pernah kamu bercerita selama dua jam penuh semuanya dengan bahasa Inggris. Lagi-lagi. Kamu menimpali siaran televisi yang sedang menayangkan berita tentang teroris. Kamu kembali menganalisa.

” Nur ..” Begitu selalu teman-teman memanggilmu. Terkadang di sela-sela ocehanmu aku melihat ada guratan kegelisahan bersembunyi dalam garis-garis matamu. Apa yang sebenarnya kamu alami, Nur? Apa yang mengganggu pikiranmu?

Dua kali kamu diminta menuliskan urutan peristiwa yang kamu alami. Kamu bisa menghabiskan setengah hari di depan komputer. Yang kamu tulis sama. Kisahmu dengan suami yang menginginkan anakmu digugurkan.

Kalau ditanya mau ke mana setelah ini kamu bilang mau pulang ke Batam. Aku sampai sekarang sanksi apakah benar rumahmu di Batam? Kamu tidak pernah menuliskan alamat lengkapmu. Dan tidak pernah bersedia kalau dibilang akan diantarkan sampai rumah.

”Nur..” Namamu terus diteriakkan teman-teman setiap hari. Mengisi setiap ruang. Tidak ada rongga yang kosong dari hias namamu. Ocehanmu terus mengalir. Entah apa yang sebenarnya terjadi padamu? Bagaimana kau gunakan kemampuan yang cukup baik seperti itu kamu miliki? Bagaimana kemampuan itu bisa bermanfaat minimal untuk dirimu, memulihkan sesuatu yang hilang darimu, kepercayaan diri dan keberanian hidup dalam menghadapi realita hidup saat ini dan masa depan ..

No comments yet